Pages

Subscribe:

Label

Selasa, 18 Juni 2013

Acces List

ACCES LIST

Access list merupakan sebuah daftar yang dirancang untuk menampung aturan-aturan yang digunakan untuk mengkontrol paket-paket yang lalu-lalang dalam sebuah jaringan, khususnya paket-paket datagram yang melewati sebuah router. Nah, sebelum terkena proses access list, paket-paket tersebut terlebih dahulu harus mendapat izin routing untuk melintas antar jaringan dari router-router yang terhubung, apabila izin routing (permit or deny) telah di dapat, maka proses access list diterapkan pada paket tersebut


Berdasarkan beberapa referensi yang saya pelajari, setidaknya ada tiga aturan yang berlaku bagi sebuah paket, jika access list di terapkan pada router, yaitu:
  1. Setiap paket akan dibandingkan dengan setiap baris aturan Access List secara urut.
  2. Jika menemukan kondisi yang sesuai maka paket terebut akan mengikuti aturan yang ada dalam Access List.
  3. Apabila paket tersebut tidak menemukan aturan yang sesuai maka paket tersebut tidak diperbolehkan lewat atau mengakses jaringan.

Senin, 10 Juni 2013

KEAMANAN INFORMASI JARINGAN

KEAMANAN INFORMASI JARINGAN
               Keamanan jaringan saat ini menjadi isu yang sangat penting dan terus berkembang. Perkembangan teknologi komputer, selain menimbulkan manfaat juga memiliki sisi buruk. Salah satunya adalah serangan terhadap sistem komputer yang terhubung ke internet. Sebagai akibat dari serangan itu, banyak sistem komputer atau jaringan yang terganggu bahkan menjadi rusak. Untuk menanggulangi hal tersebut, diperlukan sistem keamanan yang dapat menanggulangi dan mencegah kegiatan-kegiatan yang mungkin menyerang sistem jaringan kita.
                Kemanan jaringan adalah perlindungan terhadap semua resource jaringan terhadap pengguna yang tidak berwenang. Yang menjadi objek keamanan adalah sistem pemrosesan data (komputer) dan fasilitas-fasilitas komunikasi. Seperti : 
                 1. Database
                 2. Application Web
                 3. Application Desktop
dan fasilitas komunikasi seperti email, hardware dll.

Minggu, 09 Juni 2013

Enabling RIP

Enabling
RIP

Administrative Distance (AD) Angka yang digunakan untuk penentu protocol routing

Route Source Default AD
Connected Interface
0
Static Route
1
EIGRP
90
IGRP
100
OSPF
110
RIP
120
External EIGRP
170
Unknown
255

Pemilihan protocol routing diutamakan yang memiliki AD kecil


RIP memilih jalur yang besar :
        - Maximal 6 Jalur, Default = 4
        - Maximal metric = 30
Router akan update setiap 30 detik, jika belum 30 detik sudah minta update maka harus dilakukan hold down.

RIP banyak digunakan dalam jaringan local / private. RIP versi 1 tidak support VLSM karena menggunakan default subnet mask. Sedangkan untuk RIP Versi 2 bisa support VLSM

Router Configure 
  Dynamic
Router(config)#router protocol
Router(config-router)# network network-number

ex :
Router(config)#router RIP
Router(config-router)# network 172.16.0.0

Jumat, 07 Juni 2013

Routing

UNDERSTANDING
ROUTING

Routing adalah proses menemukan jalur antara sumber dan tujuan dari jaringan satu ke jaringan lainnya (network switching)
Routing bisa juga disebut proses pengiriman data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya.

sehingga fungsi routing adalah :
1. memindahkan informasi lewat internetwork dari sumber ke tujuan
2. menemukan jalur yang optimal antara sumber dan tujuan

Routing dengan router adalah hal yang berbeda.
Router adalah network layer device (layer 3) / devicenya, sedangkan routing seperti yang telah di jelaskan sebelumnya. sehingga router adalah network layer device yang dapat meneruskan paket dari jaringan 1 ke jaringan lain serta menentukan path yang optimal untuk meneruskan lalu lintas data di dalam jaringan.

Kamis, 06 Juni 2013

Pengelolaan IP Adress

VLSM
(Variable Length Subnet Masking)

VLSM adalah pengembangan mekanisme subnetting conventional yang dianggap masih memiliki kekurangan.  Kekurangan tersebut adalah dalam subnetting conventional masih banyaknya jumlah alamat yang terbuang. Proses subnetting conventional  selalu memiliki jumlah host yang sama di tiap sub jaringannya, sehingga besar kemungkinan di dalam sub jaringan / segmen-segmen jaringan tersebut memiliki alamat-alamat yang tidak digunakan atau membutuhkan lebih banyak alamat.

berikut perbedaan subnetting conventional dan VLSM


pada VLSM banyak host per sub jaringan dapat di atur sehingga proses pengalamatan ip pun lebih efisien.

Contoh Kasus :
Langkah pertama 
urutkan jaringan dari host terbanyak ke host terkecil, karena subnetting VLSM sebaiknya di mulai dari jaringan yang memiliki host terbanyak. sehingga di dapat :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...